Meskipun saya tidak memiliki akses langsung ke daftar terbaru penerima Forbes 30 Under 30, berikut adalah beberapa skandal bisnis yang melibatkan beberapa penerima Forbes 30 Under 30 dari tahun-tahun sebelumnya. Harap dicatat bahwa informasi ini mungkin tidak terkini dan tidak mencakup skandal yang mungkin terjadi setelah pengetahuan saya terakhir kali diperbarui pada September 2021.
1. Skandal Theranos (Elizabeth Holmes): Elizabeth Holmes, mantan penerima Forbes 30 Under 30 di bidang Teknologi, terlibat dalam skandal Theranos. Theranos adalah perusahaan bioteknologi yang mengklaim memiliki teknologi revolusioner untuk melakukan berbagai tes darah dengan menggunakan sampel yang sangat kecil. Namun, klaim tersebut akhirnya terbukti palsu dan terdapat tuduhan penipuan terhadap Holmes. Skandal ini menjadi sorotan internasional dan mengakibatkan pengadilan dan tuntutan hukum terhadapnya.
2. Skandal Fyre Festival (Billy McFarland): Billy McFarland, juga seorang penerima Forbes 30 Under 30 di bidang Pemasaran dan Periklanan, terlibat dalam skandal Fyre Festival. Fyre Festival diiklankan sebagai festival musik mewah di pulau pribadi di Bahama dengan penampilan artis terkenal dan fasilitas mewah. Namun, festival tersebut berubah menjadi kekacauan total, dengan pelayanan yang buruk, tenda-tenda yang tidak siap, dan ketidaksesuaian dengan iklan yang telah diberikan. McFarland didakwa atas berbagai tuduhan penipuan terkait acara ini.
3. Skandal Enron (Jeffrey Skilling): Jeffrey Skilling, seorang penerima Forbes 30 Under 30 di bidang Energi, adalah mantan CEO Enron Corporation. Enron adalah perusahaan energi terkemuka yang kemudian terbukti terlibat dalam praktik akuntansi yang salah dan manipulasi keuangan yang melibatkan jumlah yang sangat besar. Skandal Enron menjadi salah satu skandal bisnis terbesar dalam sejarah Amerika Serikat dan mengakibatkan kebangkrutan perusahaan serta tuntutan hukum terhadap sejumlah eksekutif termasuk Skilling.
4. Skandal Volkswagen (Martin Winterkorn): Martin Winterkorn, seorang penerima Forbes 30 Under 30 di bidang Otomotif, adalah mantan CEO Volkswagen Group. Pada tahun 2015, terungkap bahwa Volkswagen menggunakan perangkat lunak yang dimanipulasi untuk mengurangi emisi kendaraannya selama pengujian, sehingga melanggar regulasi lingkungan di banyak negara. Skandal ini menyebabkan kerugian finansial yang besar bagi perusahaan dan reputasi yang rusak.
5. Skandal Blood-testing Start-up (Elizabeth Holmes): Elizabeth Holmes, yang disebutkan sebelumnya dalam skandal Theranos, juga terlibat dalam skandal terkait perusahaannya yang berfokus pada pengujian darah. Holmes mengklaim perusahaan tersebut dapat melakukan berbagai pengujian medis hanya dengan sejumlah kecil darah, namun klaim tersebut terbukti tidak akurat. Selain tuduhan penipuan, Holmes juga dihadapkan pada
tuntutan hukum yang melibatkan pelanggaran etika penelitian dan praktik bisnis yang meragukan.
6. Skandal Cambridge Analytica (Alexander Nix): Alexander Nix, seorang penerima Forbes 30 Under 30 di bidang Pemasaran dan Periklanan, merupakan mantan CEO Cambridge Analytica. Cambridge Analytica terlibat dalam skandal yang melibatkan pengumpulan data pengguna Facebook secara tidak sah untuk tujuan pengarahan kampanye politik. Skandal ini memicu perhatian dunia tentang privasi data dan etika penggunaan data pribadi.
Perlu dicatat bahwa penerima Forbes 30 Under 30 dianggap atas prestasi dan pengaruh mereka di bidang yang mereka tekuni, dan skandal yang melibatkan individu tertentu tidak mencerminkan seluruh kelompok penerima penghargaan tersebut.